Pages

Jumat, 02 Desember 2011

Perjalanan Penuh Lukisan (PPL)

Besok hari terakhir PPL, hmmm bingung senang apa sedih...
senangnya bebas dari tugas2 yang banyak memakan tenaga + waktu >.<
sedihnya mesti pisah sama suasana sekolah yang sudah membuat ku merasa nyaman, guru-guru di sekolah yang baik dan ramah-ramah, dan yang paling sedih msti pisah sama murid2 ku T.T

Pada awalnya aku kpngen dapat PPL di SMA ku dulu SMA N 18, tetapi apa boleh dikata nasib ku kedapatn di SMA N 1 Palembang. Bayang2 ketakutan terus menghampiriku, aku udah parno banget dapat PPL di SMANSA, menurut isu yang beredar disana gurunya pada gak ramah, siswanya sengak2, meremehkn guru2 PPL karena rata2 dsna anak org kaya (pejabat, pengusaha dll). 16 September 2011 untuk pertama kalinya diriku menginjakkan kaki di SMANSA...



wawww,, ternyata benar lapangan sekolahnya hampir sama kayak tempat parkir mobil,,,,
satu isu yang beredar selama ini benar, aku pun makin takut...
ku terus memasuki halaman sekolahnya dan menelusuri lorong2 melihat2 keadaan sekitar..

bertemu dengan beberapa guru, kami menyapa dan bersamalaman, wah....kali ini isu tersebut tidak benar..
ternyata guru2 di SMANSA baik2, ramah2, dan gak membebani kami...
Alhamdulillah, setelah beberapa hari disana akupun merasa betah, tiba waktunya kami memasuki kegiatan ini yaitu masuk kelas, bertemu dengan objek sesungguhnya yaitu siswa dan menjalankan tugas sesungguhnya yaitu mengajar..

Mulailah kami memasuki kelas dan bertemu dengan siswa2nya, pada saat itu mrka lagi Ulangan harian, guru pamong kami sungguh luar biasa, beliau begitu baik, mengayomi kami dengan sabar dan sungguh2..
Terima Kasih Bpk Hermansyah atas semuanya selama ini..
Murid2 ku ternyata siswa yang ramah2, baik2, sopan2, dan saling menghargai...
aku merasakan betul bahwa Allah begitu sayang kpdaku, Allah tidak memberi apa yang aku pinta tetapi Allah memberi apa yang ku butuhkan dan tentunya itu terbaik untukku.

Terima Kasih ya Allah, smga hamba Mu ini kelak bisa lebih baik lagi, dan menjadi seorang guru yang baik.
Amin ya Robbal Alamin...

Minggu, 17 Juli 2011

Studi Vs Prospek Nikah?


Si V: Wah, lagi S3? Berarti calonnya nanti minimal juga kudu doktor, dong?

Paman W: Jangan sekolah melulu, ntar gak nikah-nikah, lho!

Mbak X: Aku gak jadi nerusin doktor, ah… wong lulus master gini aja belum juga dapet jodoh!

Mahasiswi Y: Jadi wanita nggak perlu sekolah tinggi-tinggi, ‘kan nantinya ke dapur juga!

Mbak Z: Si A mundur, Mbak… soalnya dia masih kuliah S2, padahal Mbak udah Master!

Beberapa komen di atas sering muncul di sekitarku, terutama yang senada dengan V, W, dan X. Komen yang mengarah pada satu kesimpulan: pendidikan yang tinggi bagi wanita akan meningkatkan kesulitan untuk mendapatkan jodoh baginya! Percaya atau tidak, hal tersebut belakangan ini membuat teman-teman wanitaku enggan untuk melanjutkan studinya, padahal mereka memiliki kesempatan dan kemampuan untuk itu. Salah satunya… ya, tentu saja si Mbak X ini. Padahal kesempatan terbuka lebar baginya, dan saat itu ia juga belum mendapatkan kejelasan, dengan siapa akan menikah.

Kalau sang calon pendamping sudah jelas, pasti beda lagi situasinya. Tinggal didiskusikan dengan yang bersangkutan, bereslah sudah! Namun yang kebanyakan mengorbankan studi demi menanti sang calon suami ini, justru mereka yang masih benar-benar sendiri, dalam arti tidak sedang berproses/dekat dengan pria manapun.

Menanti sang pendamping, memang salah satu dari ketidakpastian. Ada berbagai kemungkinan yang membuat sang qawwam ini belum hadir juga. Yang pertama, tentunya kriteria dari si muslimah itu sendiri. Kalau dia menentukan kriteria yang terlalu ‘biasa’, bisa jadi, justru inilah yang mempersulit kehadiran sang pendamping hidup. Lho, kok bisa? Ya, iya, lah… wong maksudnya sang suami itu harus ‘biasa’ berakhlaq Al-Qur’an bak Nabi Muhammad SAW, berwajah ‘biasa’ ala Nabi Yusuf AS, ‘biasa’ kaya dan berkuasa bagai Nabi Sulaiman AS, dan ‘biasa’ sabar seperti Nabi Ayyub AS! Wah, kalau yang kayak gini sih, mau bumi ditegakkan dan diruntuhkan berapa kali juga nggak bakalan ketemu, deh!

Jadi, sebelum menentukan kriteria, ada baiknya kita juga berkaca pada diri sendiri. Bukankah Allah telah menyampaikan dalam Q.S. An-Nuur: 26, bahwa: “… perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik (pula).” Kesimpulannya? Ya, kalau kita tidak sebijaksana dan sesholehah Khadijah RA, atau pun secerdas dan seberani Aisyah RA, jangan pasang kriteria setinggi Rasulullah dan kawan-kawan, dong! Cari kriteria yang membumi, karena kita memang tinggal di bumi, bukan di awang-awang.

Yang kedua, berusaha/ikhtiar. Menurut Ustadz Arif Rahman (Kepsek Lab School) dalam ceramah Ramadhan di kantor dulu, ada 3 bentuk ikhtiar yang bisa dilakukan oleh muslimah untuk ‘menjemput’ sang qawwam ini:

A) Meluruskan niat dan membuka diri. Maksudnya bergaul, secara syar’i tentunya. Kalo ngumpet terus di rumah, gimana mau ketemu orang, dong? Jangan-Jangan malah selama ini orang di sekitar nggak ngeh kalo kita ada, karena hibernasi melulu. Terus soal niat, mesti diseriuskan bahwa niatnya memang untuk nikah, menggenapkan setengah agama. Bukan cuman untuk hura-hura atau pacaran yang nggak ketahuan juntrungannya. Bukankah segala sesuatu itu berawal dari niat? Jika niat baik, jalannya baik, dan tujuannya baik; Insya Allah akan dipermudah dan dilancarkan.

B) Meminta rekomendasi teman/kerabat/keluarga. Sama dengan rejeki, yang namanya jodoh itu juga datangnya dari arah yang tak disangka-sangka. Kalau nggak percaya, tanya saja ke temen-temen sekitar yang sudah nikah, pasti banyak cerita-cerita ajaib soal pertemuannya dengan pendamping hidupnya saat ini. Di sisi lain, kita juga mesti hati-hati dan memilih teman yang dapat dipercaya, jangan asal OK aja. Ingat, nikah itu bukan cuman untuk sebentar dua bentar, tapi Insya Allah hingga bertemu di surga nanti.

Jadi pastikan bahwa semua informasi yang didapatkan adalah yang paling up-to-date, akurat, tajam, dan tepercaya! Jangan mudah percaya dengan sesuatu yang berawalan dengan: “Kudengar dari temen, temenku punya kawan, kawannya ini sohiban sama si B, nah… temen sebangkunya tetangga si B ini katanya lagi nyari isteri.” Waduh, jauh banget, ya …’kan susah untuk cek en riceknya infonya nanti. Sebenernya paling enak memang kalau dijodohin sama orang tua, asalkan kriteria mendasar kita sama dengan mereka. Soalnya tiap orang tua pasti akan memilihkan yang terbaik buat anaknya. Nah, tinggal pinter-pinter negosiasi aja sama orang tua, biar tidak ada tabrakan kepentingan di sini, karena seringkali patokan kriteria sang ortu berbeda dengan sang anak.

C) Last but not least, berdoa. Niat udah, usaha udah, tinggal tawakkal, pasrahkan dan mintakan yang terbaik kepada Allah, karena hanya Dia-lah yang mengetahui kepastian tentang jodoh kita. Selalu berbaik sangkalah kepada-Nya, karena hanya Allah yang mengetahui mana yang terbaik bagi kita.

Nah, kembali ke soal pendidikan tinggi dan hubungannya dengan berkurangnya prospek untuk menikah. Terus terang, setidaknya ada empat alasan bagiku untuk menolak pendapat ini.

1. “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” Catat: setiap muslim, yang berarti baik laki-laki maupun perempuan. Memang, menuntut ilmu tidak wajib lewat pendidikan formal, tapi kalau kesempatan dan kemampuan memungkinkan, kenapa tidak? Percaya deh, yang namanya sekolah itu nggak bakalan ada ruginya. Kecuali kalau niat sekolah bukan untuk menuntut ilmu, tapi cuman pengen gaul dan kongkow-kongkow bareng temen di luar kelas, memperluas jaringan. Kalau ini mah, jelas rugi banget, udah buang waktu, tenaga, dan biaya, tapi yang kita dapet sama sekali nggak setara dengan itu.

Selain itu, patut diingat bahwa kelak bila sudah menikah dan melahirkan, seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Itulah sebabnya, pendidikan bagi seorang ibu dan calon ibu sangat penting. Kebayang nggak sih, kalau ibunya lulusan SD, terus waktu si anak duduk di SMP nggak bisa ngerjain/nggak ngerti PR-nya, mau bertanya ke siapa? Ibunya nggak paham, ayahnya belum tentu sempat ngajarin. Kasihan si anak, ‘kan? Apalagi di era globalisasi seperti ini, di mana sang ibu juga dituntut untuk berpacu dengan waktu, agar dapat memberikan bekal pendidikan yang mantap bagi sang anak, sehingga sang anak bisa mandiri, sholeh/ah, dan tidak gampang terpengaruh dengan lingkungannya.

2. Jodoh merupakan salah satu dari tiga sekawan (bersama rejeki dan maut, maksudnya) yang hanya diketahui kepastiannya oleh Allah SWT. Tiga sekawan itu telah dituliskan sejak awal nyawa kita ditiupkan. Kalau kita menganggap bahwa orang yang berpendidikan tinggi itu sulit mendapatkan jodoh, wah… berarti sama saja kita menganggap bahwa Allah pilih kasih, tidak adil pada wanita yang berpendidikan tinggi, soalnya hak prerogatif nentuin jodoh itu ‘kan di tangan Beliau? Pastinya, Allah nggak gitu, deh! Mungkin ‘kesulitan’ bertemu jodoh ini justru karena kriteria yang terlalu tinggi tadi, sehingga walaupun yang bersangkutan sudah di depan mata, tapi si wanita masih tetap berharap yang lebih dan lebih, tanpa memperhitungkan kualitas dirinya sendiri, sehingga menolak sang jodoh yang telah ditetapkan.

3. Tingkat pendidikan formal yang tinggi bukan berarti tahu segalanya. Mungkin semua ingat, kita dulu belajar “sapu jagad” justru saat di SD: dari belajar baca tulis angka, huruf Latin, Jawa, dan Arab sampai not balok; dari sejarah Kutai sampai teori relativitas; dari melipat kertas sampai menjahit; dari berkebun sampai olahraga. Lama-kelamaan, pendidikan beralih dari generalis menuju ke spesialis, yang dimulai sejak penjurusan di SMA, terus berlanjut hingga akhirnya di S3 kita hanya menambah pengetahuan untuk jenis bidang ilmu yang digeluti saja.

Jadi kalau ada yang bilang bahwa muslimah lulusan S3 mesti nikah dengan pria yang minimal S3, rasanya nggak juga. Semuanya tergantung pada pribadi masing-masing. Karena kemampuan akademik tidak mencerminkan kepribadian seseorang sepenuhnya. Idealnya memang sekufu. Tapi sekufu bukan berarti setara dalam gelar akademik, ‘kan? Jika calon qawwam yang diajukan memiliki kepribadian yang sholeh, akhlaq yang baik, dan pola pikir serta komunikasi yang nyambung (walaupun gelar akademik yang dimilikinya lebih rendah dari si wanita), kenapa tidak diterima? Selama bisa saling menghormati, Insya Allah perbedaan status pendidikan ini tidak akan menjadi masalah dalam bahtera rumah tangga nanti.

4. Memanfaatkan waktu sambil menanti kepastian di tengah ketidakpastian. Menuntut ilmu adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas diri dalam masa penantian yang tidak pasti ini. Jangan sampai kita duduk manis menunggu si godot, eh si jodoh ini, deh! Pasti semua sudah mendengar hadist ini:”Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum (datangnya) lima (keadaan yang lain): Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu sempitmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu” (HR Al-Hakim dan Al-Baihaqi). Iya kalau nunggunya bentar, kalau lama? Rugi banget, kan… buang-buang waktu dan kesempatan hanya karena mengandalkan sesuatu yang belum pasti kapan tibanya.

Jika sang qawwam belum juga hadir, pastinya ada alasan Allah untuk itu. Mungkin saja kita diberikan kesempatan untuk berkarya semaksimal mungkin sebelum menikah, karena pernikahan bagi beberapa orang dapat mengurangi kebebasan untuk beraktivitas, apalagi jika anak-anak telah hadir menemani.

Pernah seorang wanita bilang kepadaku, ”Enak ya, kalau belum nikah, bisa sekolah ke mana-mana, bisa kerja di tempat yang kita suka. Kalau udah nikah, mah… semua kudu pake izin suami, apalagi setelah ada anak… nggak bisa ditinggal sama sekali, ribet banget, dah!”

Hehehe… pastinya, nggak semua begitu, lho! Banyak kok, temen-temen yang sudah nikah dan punya anak, tapi tetap bisa beraktivitas seimbang di keluarga dan masyarakat. Jadi komen si Y di atas juga nggak masuk hitungan, deh… karena sebaik-baik manusia, adalah yang paling bermanfaat bagi orang-orang di sekitarnya. Hal yang perlu diingat adalah, komunikasikan keinginan untuk tetap beraktivitas di luar rumah ini pada sang calon pendamping, agar tidak menyesal di kemudian hari.

Tapi jika masih ada pria yang mundur hanya karena status pendidikan yang lebih rendah dari si wanita, gimana dong? Yaaa, itu sih problem dia, bukan kita, hehehe. Rasulullah SAW pun memiliki isteri yang sangat terkenal kecerdasannya: Aisyah binti Abubakar RA. Namun beliau tidak pernah mempermasalahkan hal ini, walaupun telah mengetahuinya sejak sebelum pernikahan mereka. Beliau menikahi Aisyah atas perintah Allah justru karena kecerdasannya, yang di kemudian hari sangat membantu dalam pengumpulan hadist-hadist yang berhubungan dengan kehidupan Rasulullah sehari-hari.

Orang yang terbaik bagi kita adalah yang dapat menerima kita apa adanya, sebagaimana penerimaan kita terhadapnya. Dengan kata lain, qawwam yang tepat bagi seorang wanita adalah yang mampu menerima calon isterinya dalam kondisi walau (walau nggak cantik, walau nggak feminin, walau pendidikannya lebih tinggi, walau beda suku, walau dari keluarga yang biasa saja), bukan dengan syarat kalau (kalau cantik, kalau feminin dan lemah-lembut, kalau pendidikannya setara/di bawahnya, kalau dari suku yang sama, kalau anak orang kaya, dst.). Wah, kalau syaratnya mengubah sejarah pendidikan, keturunan, kekayaan, dan kepribadian begini mah, mendingan milih orang lain aja, deh!

Kesimpulannya, tetaplah untuk terus maju. Selama apa yang kita kerjakan itu baik, benar, dan halal, kenapa mesti ragu? Karena waktu terlalu berharga, untuk disia-siakan dalam penantian yang belum jelas ujungnya. Begitu berharganya waktu, sampai Allah pun mengatakan dalam Q.S. Al-Insyirah: 7, “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)….” Bila sang sandaran hati tak juga berjumpa di dunia ini, Insya Allah pasangan abadi akan dipertemukan di akhirat nanti.

***

Finally… just be yourself, do your best, think positive, and keep praying for His guidance, because only Allah who knows the best for us …:).

***

(eramuslim.com)

Minggu, 08 Mei 2011

Hans Albert Einstein

Dari tadi yang kita bahas teori-teori tentang relativitas terus, yuk kita bahas bagaimana sejarahnya oppa Einstein menemukan teorinya ^_^


Sejarah Singkat

            Albert Einstein lahir pada hari Jumat tanggal 14 Maret 1879 di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Pada tahun 1896 Einstein lulus dari SMA Aarau Swis, karena nilai-nilai ijazah nya sangat memuaskan maka ia dapat mendaftar langsung ke Insitut Teknologi di Zurich tanpa mengikuti ujian masuk. Tahun 1905 adalah tahun yang penuh keajaiban bagi Einstein, dalam usia 26 tahun ia menerbitkan tiga makalah dalam jurnal Annalen der physik. Makalah pertama tentang kuantum cahaya, kedua tentang bukti keberadaan atom dan ketiga tentang teori relativitas khusus. Pada tahun 1915 Einstein menerbitkan sebuah versi teori relativitas yang baru dan jauh lebih rumit yang sekarang dikenal sebagai teori relativitas umum. Sampai akhir hayatnya Einstein tidak pernah berhenti berpikir. Ia meninggal dunia pada pagi hari tanggal 18 April 1955 di Princeton.

Latar Belakang
            Ide penemuan einstein tentang relativitas ini berasal dari masalah optik pada benda-benda yang bergerak. Cahaya merambat dalam lautan ether dan bumi bergerak dalam ether yang sama. Oleh karena itu gerakan ether haruslah dapat diamati dari bumi. Namun Einstein tidak pernah menemukan satu bukti pengamatan aliran ether tersebut di dalam literatur fisika. Einstein  sangat terdorong untuk membuktikan aliran ether relatif terhadap bumi, dengan kata lain gerakan bumi di dalam ether. Pada saat itu Einstein sama sekali tidak meragukan eksistensi ether serta gerakkan ether tersebut. Sebenarnya Einstein mengharapkan kemungkinan pengamatan pada perbedaan antara kecepatan cahaya yang bergerak searah dengan gerakan bumi dan cahaya yang bergerak berlawanan (dengan bantuan pantulan cermin). Ide Einstein dapat direalisasi dengan menggunakan sepasang termokopel untuk mengukur perbedaan panas atau energi mereka. Ide ini mirip dengan eksperimen interferensi Albert Michelson, namun saat itu Einstein  tidak begitu familiar dengan eksperimen Michelson. Einstein  berkenalan dengan hasil-nihil (null-result) eksperimen Michelson saat itu Einstein  masih mahasiswa dan sejak saat itu Einstein sangat terobsesi dengan ide nya. Secara intuisi Einstein merasakan bahwa jika kita menerima hasil-nihil tersebut maka ia akan mengantarkan kita pada satu kesimpulan bahwa pandangan kita tentang bumi yang bergerak di dalam ether adalah salah. Ini adalah langkah pertama yang menarik Einstein ke arah teori relativitas khusus. Sejak saat itu Einstein  mulai yakin bahwa jika bumi bergerak mengelilingi matahari maka gerakannya tidak pernah dapat dideteksi dengan eksperimen yang menggunakan cahaya. Kemudian Einstein melakukan Penganalisaan terhadap teori Issac Newton, Menurut Newton waktu dan ruang mutlak sedangkan cahaya relatif, Einstein menyatakan bahwa pernyataan Newton tersebut nol.

Untuk lebih jelasnya mengenai Sejarah Hans Albert Einstein bisa download power pointnya disini atau wordnya disini
Dan untuk materi kita kali ini mengenai relativitas khusus bisa download pdf nya.

Contoh Soal Relativitas Khusus

Dilatasi Waktu

Kontraksi Panjang



Massa Relativistik


Momentum Relativistik



Energi Relativistik


Sabtu, 07 Mei 2011

Dilatasi Waktu dan Kontraksi Panjang


Alhamdulillah masih ada kesempatan untuk melanjutkan materi kita mengenai relativitas khusus, postingan kali ini kelanjutan dari postingan postulat relativitas khusus. kali ini kita akan membahas mengenai dilatasi waktu dan kontraksi panjang. Langsung saja ya ^_^

1. Dilatasi Waktu
Menurut Einstein, selang waktu yang diukur oleh pengamat yang diam tidak sama dengan selang waktu yang diukur oleh pengamat yang bergerak terhadap suatu kejadian. Ternyata waktu yang diukur oleh sebuah jam yang bergerak terhadap kejadian lebih besar dibandingkan terhadap jam yang diam terhadap kejadian. Peristiwa ini disebut dilatasi waktu (time dilation).
Akibat pertama dari postulat relativitas khusus adalah waktu bersifat relatif, ini ditandai dengan adanya fenomena dilasi waktu. Misalkan tinjau dua kerangka O diam dan O’ bergerak dengan kecepatan konstan V sepanjang sumbu x. Jika Dt0 adalah waktu yang diukur oleh pengamat di O, maka waktu yang diukur oleh pengamat di O’ relatif terhadap O adalah



Jadi waktu yang diukur oleh pengamat di O’ lebih lama dibanding pengamat di O.

2. Kontraksi Panjang
 Telah diketahui bahwa karena dilatasi waktu dua pengamat yang saling bergerak dengan kelajuan konstan relatif satu terhadap lainnya akan mengukur selang waktu berbeda diantara dua kejadian. Selang waktu adalah jarak dibagi kelajuan. Karena kelajuan relatif pangamat satu terhadap pengamat lainnya adalah sama menurut kedua pengamat itu, maka supaya selang waktu berbeda jarak menurut kedua pengamat harus berbeda. ternyata panjang benda atau jarak antara duat titik yang diukur oleh pengamat yang bergeak relatif terhadap benda selalu lebih pendek daripada panjang yang diukur oleh pengamat yang diam terhadap benda. Pemendekan ini dikenal dengan sebutan kontraksi panjang
Analog dengan dilasi waktu, konsekuensi lain adalah kontraksi panjang. Tinjau pula kasus yang sama dengan sebelumnya. Jika Lo adalah panjang benda yang diukur oleh pengamat di O, maka pengamat di O’ mengukur panjang benda tersebut adalah 



Kamis, 05 Mei 2011

Murahnya Allah melebihi Murkanya Allah

Alhamdulillah… Segala puji hanya bagi Allah. Allah yang telah melimpahkan banyak sekali nikmat kepada kita. Dalam salah satu firman-Nya
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.(QS. An-Nahl:18).

Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membimbing kita sebagai umatnya dari dunia KAFIR dan MUSYRIK menuju dunia IMAN dan ISLAM.
Mungkin selama ini kita merasa bahwa “dunia” ini tidak adil, bahkan sampai ada yang menyalahkan Allah kenapa harus terjadi seperti ini, seperti itu? Mengapa kita diciptakan di saat dunia ini sedang mengalami kesakitan? Kejahatan merajalela, kemiskinan membludak, korupsi jadi budaya, bahkan ada pencucian otak segala. Na'udzubillahi min dzalik...
Ungkapan di atas sebenarnya hanya pantas diucapkan oleh orang yang tidak mau bersyukur. Allah berfirman     
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl:78)

Selanjutnya kita baca lagi Firman Allah satu lagi :
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan.Dan kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air, Supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?”. (QS.Yasin:33-35)

Dari kedua firman Allah di atas, kalau kita sadar, Allah itu telah memberikan banyak sekali nikmat kepada kita, baik secara fisik (yang terlihat) maupun batin (yang tidak nampak oleh mata kita). Jadi sangat tidak pantas bagi kita untuk mengeluh bahkan berprasangka buruk kepada Allah atas pemberian-Nya kepada kita. Seharusnya kitalah yang mengintrospeksi diri atas apa yang terjadi di sekitar kita, minimal kita bisa menjadikan pelajaran atau hikmah dari kejadian tersebut, baik itu kejadian yang menyenangkan maupun yang menyedihkan bagi kita.

 Satu lagi firman Allah mengenai ini:
“Dia memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberikan kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat. (QS. Al Baqorah:269)

Dalam suatu riwayat mengatakan dari Syadad bin Aus ra. Dari Rasulullah saw, beliau bersabda
 “Orang yang berakal (cerdas) adalah orang yang menghisab dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Orang yang kurang perhitungan adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan bahwa Allah selalu mengampuni dan memaafkannya”.

Uraian di atas sebenarnya menyadarkan kita untuk selalu dan senantiasa bersyukur kepada Allah.  Syukur, apa artinya syukur? Menurut ustadz yang mengisi kajian dekat rumah saya, beliau mengatakan begini,
Syukur adalah memanfaatkan waktu atau kesempatan untuk melakukan sesuai kehendak.”
Lho, kehendak siapa?
Tentunya kehendak Allah. Allah yang telah menciptakan kita di dunia ini. Dalam firmannya Allah berpesan
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat:56)

Jadi sudah pasti bahwa tujuan hidup kita adalah hanyalah kepada Allah bukan kepada yang lain.
Kemudian beliau menambahkan lagi,
“Bersyukur karena Allah adalah memanfaatkan waktu atau kesempatan yang ada untuk melakukan sesuai kehendak Allah.”

Dalam sabda Rasulullah SAW:
Barang siapa berbuat baik terhadap kamu, balaslah dengan kebaikan. Jika kamu tidak mampu membalas kebaikan mereka, maka doakanlah hingga mereka tahu bahwa kamu telah mensyukurinya. Sesungguhnya Allah banyak bersyukur dan suka kepada hamba-hamba-Nya yang bersyukur.
(HR. At-Tirmidzi)

Lanjut beliau lagi,
 Kalau kita sadar sebenarnya tidak ada waktu bagi kita selain untuk bersyukur. Seandainya Allah tidak menciptakan surga dan neraka sebagai balasan Allah atas amal-amal kita, kita tetap harus bersyukur karena Allah telah memberikan banyak sekali fasilitas hidup kepada kita sewaktu kita hidup di dunia ini. Jadi dengan Allah menciptakan surga dan neraka seharusnya rasa syukur kita bisa menjadi lebih baik lagi.”
Rasulullah SAW bersabda, “Dimana pun kita berada, tidak ada kata pantas selain mengucapkan Alhamdulillah.”
Jangankan bersyukur kepada Allah, kita terkadang mengucapkan terimakasih kepada ayah ibu kita, kepada saudara kita, teman-teman kita itu segan. Padahal orangtua kita sudah melahirkan, mangasuh, merawat, dan mendidik kita. Alih-alih mengucapkan terimakasih, ungkapan yang menyakitkan hati yang justru sering keluar dari mulut kita kepada orangtua kita.

Rasulullah saw. bersabda:
Sesungguhnya orang yang lebih banyak bersyukur kepada Allah adalah orang yang banyak bersyukur kepada sesama manusia.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ath-Thabrani bahwa Rasulullah saw. bersabda:
Tidak dianggap bersyukur kepada Allah, orang yang tidak bersyukur kepada sesama manusia.
Mulai sekarang, kita sama-sama belajar untuk selalu mensyukuri setiap kebaikan yang datang kepada kita, tidak peduli ukuran maupun cara datangnya. Karena Allah jika ingin berbuat baik kepada kita, jalurnya bisa dari mana saja. 
Lanjut lagi mengenai  murahnya Allah lebih besar daripada murka-Nya . Allah itu memiliki karunia yang tidak terbatas, bahkan sampai-sampai kita mendapat pahala 10 dari setiap huruf yang kita baca saat membaca Al Qur’an. Bismillahirrahmanirrahim ada 17 huruf, apabila kita membacanya kita sudah mandapat pahala 17 x 10 =170. Kemudian ketika kita melakukan perbuatan baik menurut Allah, maka Allah akan memberikan kita pahala 10 dari setiap perbuatan. Lalu ketika kita melakukan perbuatan jelek menurut Allah, maka Allah hanya akan menghitung 1 dosa dari setiap perbuatan. Allah berfirman
Barang siapa membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa yang membawa amal perbuatan jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedkitpun tidak dianiaya (dirugikan).(QS Al-An’aam: 160)
Kemudian dalam salah satu hadits Arba'in, Rasulullah bersabda:
Dari ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari apa yang beliau riwayatkan dari Robbnya tabaaroka wa ta’ala beliau berkata: “Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla telah menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya. Barang siapa yang berkeinginan untuk berbuat kebaikan kemudian dia tidak melakukannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berkeinginan melakukan kebaikan kemudian ia melakukannya, Allah mencatat untuknya 10-700 kali lipat kebaikan sampai tidak terhingga. Jika dia berkeinginan untuk melakukan kejelekan kemudian dia tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika dia berkeinginan melakukannya, kemudian dia melakukannya maka Allah mencatat baginya satu kejelekan.” (HR. Bukhori, Muslim)*
Subhanallah, begitu murahnya Allah kepada kita. Hal ini merupakan salah satu bentuk kemurahan Allah, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk kemurahan Allah kepada makhluk-Nya.     
Bagaimana Saudaraku?
Kalau masih ada yang mengganjal, ada beberapa tips agar lebih memantapkan hati kita
  1. Kita tetapkan dalam hati kita yang paling dalam bahwa setan adalah musuh utama dalam kehidupan ini. Karena setan penyebab munculnya keragu-raguan dalam diri kita. Kita telah mengetahui kisah nenek moyang kita, Nabi Adam AS beserta istrinya, yang dikeluarkan oleh Allah akibat rasa ragu-ragu yang dimasukkan oleh setan ke dalam hati Nabi Adam AS sehingga Nabi Adam AS dan istrinya menikmati pohon yang dilarang oleh Allah untuk didekati.
Lalu keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan dikeluarkan dari ‎keadaan semula dan Kami berfirman, "Turunlah kamu! Sebagian kamu ‎menjadi musuh bagi yang lain dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi ‎dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."‎ ( QS. Al Baqarah: 36)**
Dari kisah itu, hendaknya kita harus selalu waspada terhadap rasa ragu-ragu yang muncul  dalam hati kita sewaktu akan berbuat baik atau saat kita berpikir apakah perbuatan yang kita lakukan ini baik atau buruk menurut Allah.
  1. Kita cari bukti.
c.   Setelah mendapat bukti tadi, kita ambil pelajaran dari bukti tersebut. Kemudian menjadikannya  sebagai panduan hidup pribadi berdasarkan Al Qur'an dan Hadits Rasul.
Dengan beberapa cara di atas semoga bisa lebih memantapkan hati kita bahwa murahnya Allah   melebihi murka-Nya.
Sesuai pengertian iman adalah diyakini dalam hati, diikrarkan dalam lisan dan diamalkan oleh angota badan. Jadi setelah kita yakin dan mantap dalam hati kita bahwa murahnya Allah melebihi murka-Nya, kita ikrarkan secara lisan, yaitu dengan mengucapkan Alhamdulillah. Kemudian kita amalkan.
Salah satu dampak semakin mantapnya rasa syukur di hati seseorang adalah dia akan berusaha untuk mengetahui segala urusan Allah dan berusaha untuk berpartisipasi di dalam urusan Allah tersebut. Karena Allah menolong urusan dia jika dia  mau menolong urusan Allah. Allah ta'ala berfirman :
"(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan mesjid-mesjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) -Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. Al Hajj : 40 )
Maka barang siapa tidak ' menolong ' Rabb-nya, Dia pun tidak akan menolongnya. Barangsiapa bermaksiat kepadaNya, Dia akan meninggalkannya, membiarkannya bersama musuh-musuhnya.
Umar Al Faruq RA. pernah berkata,
" Kala kita tidak mampu mengalahkan musuh dengan ketaatan kita niscaya mereka mengalahkan kita dengan kekuatan mereka."
Ternyata Umar RA lebih mengkhawatirkan dosa-dosa pasukannya daripada kekuatan musuhnya. Inilah bukti kesempurnaan pemahaman dan kebrilianan akal beliau.
Betapa kita ingin mengerti dengan ilmu yakin - bahwa Allah telah menjamin kemenangan dienNya dan akan selalu menjaganya. Maka barangsiapa selalu bersama Islam ke mana pun ia berputar, hati dan anggota badannya senantiasa taat kepada Allah, pastilah Allah akan menolongnya. Barangsiapa menyimpang dari jalan yang lurus, pertolongan pun akan menjauh darinya.
Sederhana saja. Jika kita mau mengajak seseorang agar mau ikut mengaji itu sudah termasuk menolong urusan Allah. Karena dengan mengajak seseorang ikut mengaji berarti membantu Allah untuk memberikan hidayah kepadanya. Apalagi jika kita yang jadi pengisi pengajian atau majlis ta'lim tersebut.
Allah ta'ala Maha tahu lagi Maha Bijaksana. Allah maha tahu, artinya tidak ada sesuatu pun dari urusan kita yang tersembunyi bagiNya. Dia Maha tahu akan batin dan niat kita sepertinya halnya Dia Maha tahu akan lahir dan amal kita. Dia Maha Bijaksana. Artinya Dia akan selalu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya. Dia tidak akan memberikan anugerah berupa panjagaan dan pertolongan kepada siapa yang tidak berhak mendapatkannya. Dan orang yang tidak berhak atas anugerah ini, sungguh tiada bagian untuknya selain keterpurukan. Na'udzu billah, kita memohon perlindungan kepada Allah dari kehinaan di hadapanNya.
------------------------------------Jazakumullah Khoiron Katsiron-----------------------------------------
    
   

Untuk penjelasan lebih mendalam (ayat Al Aqur'an atau Hadis yang bertanda bintang) bisa dibaca di link berikut:
*http://mhamzah.multiply.com/reviews/item/4
**http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&view=article&id=20527:tafsir-surat-al-baqarah-ayat-34-36&catid=49:tafsir-quran&Itemid=75

Minggu, 01 Mei 2011

Postulat Relativitas Khusus

Siapa sih yang nggak kenal Einstein? Orang yang dulunya di kira gila ini ternyata semua perkataannya benar dan orang yang mengatakan gila itu salah. Kenapa kita musti takut kalau keluar jalur atau sering disebut orang yang tidak umum. Itu semua tergantung pilihan kalian tapi saya adalah termasuk orang yang bisa dikatakan gila tersebut (maaf bukannya sombong tapi memang khayalan saya memang suka aneh diluar nalar meskipun saya tidak yakin 100% itu benar)

Oke deh cukup pembukanya sekarang kita akan membahas tentang teori relativitas yang menghebohkan dunia ilmu pengetahuan, bahkan adanya tentang kemungkinan perjalanan waktu yang mungkin bagi orang (pada umumnya) itu sangat sangat sangat tidak mungkin dilakukan.

Contoh mudahnya kalian cukup lihat dan perhatikan video di bawah ini:


Sudah cukup jelas kan? teori relativitas ini sebenarnya adalah khayalan/imajinasi yang ada pada semua benak manusia tetapi tidak semua manusia bisa menerima kenyataan bahwa teori ini adalah mungkin.

kunci dari teori ini sebenarnya adalah kecepatan, jika didalam video kalian susah memahami bayangkan 1 pesawat diam dan 1 pesawat bergerak 1,5x lebih cepat dari kecepatan cahaya maka yang di lihat oleh pesawat diam adalah kecepatan cahaya sedangkan yang di lihat oleh pesawat bergerak adalah 1.5x kecepatan cahaya atau bisa dikatakan dia bergerak 1.5x kali lebih cepat dari 1 kecepatan cahaya.

Artinya pesawat bergerak bisa menuju ke masa depan 0.5x lebih cepat.dari pesawat diam dan artinya kemungkinan perjalanan waktu sangat masuk diakal (meskipun hingga saat ini tidak ada alat yang bisa membuktikan keberanan teori ini). Begitu juga sebalikanya jika kecepatan di perlambat maka kemungkinan perjalanan waktu ke masa lampau bisa dilakukan. ini hanya contoh teori relativitas yang sangat simple tetapi bukan tidak mungkin ini adalah mungkin.

Jujur saja saya percaya dan sangat amat yakin teori ini benar, cuma mungkin belum ada alat yang bisa membuktikan kebenaran teori ini kita tunggu saja mungkin 1.000 tahun 1.000.000 tahun atau bahkan tak tehingga teori ini pasti akan terbukti

Jadi dapat kita simpulkan bahwa teori relativitas khusus memiliki dua postulat, yaitu : 
Postulat Pertama

Hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk sama dalam semua kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan tetap satu sama lain
Postulat ini menyatakan ketiadaan kerangka acuan universal.Jika hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda , dalam keadaan bergerak relative, kita dapat menentukan mana yang diam mana yang bergerak.
contoh :
Jika anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan konstan, mana yang dalam keadaan diam, bumi atau motorkah yang diam ?? Sesungguhnya sangatlah benar jika kita menyatakan bahwa motor yang diam sedangkan bumi yang bergerak atau motor yang bergerak sedangkan bumi diam.


Postulat Kedua

Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari gerak pengamat itu

Teori Einstein membawa akibat-akibat yang luas yang terasa bertentangan dengan kejadian sehari-hari.Misalnya, seorang pengamat yang duduk di stasiun kereta api mengamati kereta api yang bergerak 100 km/jam, dalam kereta api itu ada seorang penumpang yang berjalan searah dengan arah gerak kereta api dengan kecepatan 6 km/jam.Menurut pengamat yang duduk di stasiun kereta api, penumpang di dalam kereta api bergerak dengan kecepatan ( 100 + 6 ) km/jam = 106 km/jam.Hasil pengamatan itu sesuai dengan teori Newton.
Bangaimana seandainya kecepatan kereta api sebesar 0,6c dan penumpang diganti dengan kecepatan cahaya yang bergerak dengan kecepatan c(3 x 10^8 m/s)? Gerak cahaya tersebut yang dipandang oleh pengamat yang duduk di stasiun menurut hukum Newton adalah 0.6c + c = 1.6c.Hasil itu tidak sesuai dengan Pstlt II Einstein bahwa :
Kelajuan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua pengamat, tidak bergantung dari gerak pengamat itu
Menurut Einstein, perumusan tentang gerak dari Newton perlu diperbaiki apabila gerak benda mendekati kecepatan cahaya.Perumusan tersebut akan dibahas nanti pada sub-bab penjumlahan kecepatan.


Mengerti ??
Kesan pertama yang muncul mungkin sangatlah radikal bahwa si Einstein telah memikirkan konsep relatif dan perumusan untuk benda yang bergerak dalam keadaan mendekati kecepatan cahaya.
untuk lebih jelasnya bisa Klik disini

Kosep relatif dalam kehidupan sehari-hari misalnya, ada seorang wanita dan dua orang pengamat laki-laki si A dan si B.Menurut si A wanita tersebut sangatlah cantik, rupawan dll.Tetapi menurut si B wanita tersebut biasa-biasa saja, nothing too special.Sama halnya pada waktu orang lain yang sedang memperdebatkan soal kebenaran, ada yang bilang itu benar dan ada yang bilang itu salah.Jawaban yang berbeda akan diperoleh dari si pengamat yang berbeda pula karena semua itu adalah relatif

ALL THE THINGS IS RELATIVE !

Senin, 31 Januari 2011

Sepanjang Jalan Kenangan


Sengaja aku datang ke kotamu
Lama nian tidak bertemu
Ingin diriku mengulang kembali
Berjalan jalan bagai tahun lalu

***

Sebenarnya tujuan postingan kali ini mau cerita perjalanan PKL 9 hari yang lalu, tapi berhubung judulnya Sepanjang Jalan Kenangan ya kutulis sedikit lirik lagunya, ^_^'. Yuk kita langsung ke pokok bahasan (kayak mau ngajar aja, hee), PKL kami fisika 2008 dimulai pada tanggal 16-24 Januari 2011, Kunjungan kami ada tiga kota yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta ^_^.

Hari pertama ke Jakarta, wah,,wah,, ni kota orangnya pada berlomba2 bikin gedung bertingkat ya? Sepanjang jalan utamanya berdiri banyak gedung pencakar langit aku terbengong2 aja lihatnya (kayak wong deso saja,hee). Ehmm,,tapi bengongnya sambil geleng-geleng juga, ya aku merasa pembangunan seperti itu malah berdampak buruk bagi Bumi kita (pemanasan global, banjir dll) T.T

Sesampainya di jakarta subuh hari kami langsung saja menuju Masjid Istiqlal, subhanallah begitu indah rumah Mu ya Rabb. Selesai mandi solat di istiqlal kami langsung menuju kampus UI, kami begitu semangat jadinya sampai di kampus dengan warna almamater sama itu lebih cepat satu jam dari jadwalnya, Ehmmm,,,kampusnya gak beda jauh sama kampus kami banyak hutan-hutannya, hee tapi yang ini lebih asri dan indah hutanya, wah kunjungan pertama yang begitu menyenangkan kami disambut hangat oleh mehasiswa2 dan dosen2 disana, walaupun mereka lebih dari kami tapi mereka menganggap kami sama kita adalah FISIKA. Hidup Fisika, hee

Selanjutnya kami langsung menuju TMII, wah suka sekali kesini liat replikanya peta Indonesia yang di danau itu, apik tenan ^_^
Keesokkan harinya kami menuju BATAN yang di Serpong, wah alatnya pada canggih2, eh kami malah takut sama radiasi, tapi untungnya bapak2 yang ngejelasin baik2 jadinya kami gak merasa takut lagi, kami enjoy disana walaupun sangat melelahkan. Ehmm,,aku tak jelasin sedikit ya BATAN adalah Badan Tenaga Nuklir Nasional berdiri sejak tahun 1958 pada masa pemerintahan Pak Harto, Batan sendiri ada 3 lokasi selain pusatnya yang di Jakarta, satu di jakarta, satu di Bandung dan satunya lagi ada di Yogyakarta ^_^

Nah,, kalau yang di Serpong ada dua tempat utama yaitu tempat pembuatan reaktor sama pengolahan limbanya. Reaktor itu digunakan untuk menghasilkan radioisotop, dari reaksi antara elektron dan uranium yang mengalami pembelahan sehingga menghasilkan produk berupa energi panas. Ehmm,, sebenarnya reaktor itu ada dua jenis yang pertama reaktor riset yang mana Neutron dimanfaatkan sedangkan energi panas diabaikan dan satunya lagi reaktor daya kebalikan dari reaktor riset yang mana energi panasnya yang dimanfaatkan, nah yang inilah dikenal PLTN, tapi sayangnya negara kita belum ada, belum ada ancang2 untuk mengembangkan PLTN (hiks..hiks..) padahal PLTN sebagai alternatif dari sumber listrik, kita ketahui negara kita kan berpenduduk sangat banyak dan pastinya memerlukan energi listrik yang banyak, kalau kita cuma mengandalkan PLN ya beginilah jadinya sering pemadaman listrik, kadang listrik juga dinaikkan tarifnya hal itu karena energi penghasil listriknya udah berkurang. Ayo generasi muda Indonesia mari kita mulai mengenal Nuklir sebagai alternatif energi, ayo ayo siapa yang mau memulai,,heee

***

Selepas dari Batan sebenarnya mau ke Mekar Sari tapi karena waktunya gak cukup keasyikan di Batan jadi Mekar Sarinya di cancel,  Hari Rabu 19 Januari kami jalan2 di Bandung wah panorama dan udaranya sejuk banget, pengen lagi kesana ^_^. Kunjungan pertama kami di Bandung adalah Tangkuban Perahu, subhanallah sangat indah serasa di luar negeri, hee.. siangnya kami belanja2 di cihampelas dan cibaduyut. Satu hal yang sangat membuat aku terkesan orangnya itu lho di Bandung pada ramah2 n lembut2 ngomongnya, suka sekali,,^_^ kami belanja nawar sampe rendah banget mereka gak marah, beda sekali sama di palembang >.< .
Keesokan harinya kami ada pelatihan di ITB, wah disini bener2 kampusnya Fisika,,duh..duh.. gak ngudeng saya disana orangnya pada kelihatan pinter semua, gak tertarik saya untuk lanjut kesana, (serasa mudah di terima di ITB hee). Pelatihannya tentang mikrokontroler, sebenarnya itu lebih mengarah ke Elektronika Instrumentasi tapi gak papalah kami pelajri setidaknya tahu2 sedikit jadi gak malu2in nantinya, hee

 ***

Jumat, 21 Januari 2011 akhirnya salah satu impian ku terwujud, tak di sangka aku sudah berada di kota impian ku Jogjakarta . I Love Jogja (kayak tulisan di kaos yang aku beli waktu itu ^_^). Disini kami full jalan2 lho,hee.  Hari pertama kunjungan kami adalah ke Borobudur, subhanallah arsitektur yang begitu indah, aku terus mikir n lihat2 bebatuannya gimana ya cara bikinnya ni candi, gimana nempeli n batu2nya, katanya pake putih telur gak pake semen. Ah, udahlah mikirinnya mending aku foto-foto dan belanja2, hee. Masih gak nyangka berada di jogja, selanjutnya ke Malioboro ^_^

Keesokkan harinya kami mengunjungi kraton, wah disana terasa banget kentalnya adat Jawa daerah-daerah kraton gitu ada sultanya juga kayak masa kerajaan gitu jadinya, pkoknya seneng deh disana ^_^
Wisata dilanjutkan ke kota gede tempat pembuatan perak, waduh pada mahal-mahal harganya padahal pengen, hee….Selanjutnya ke Parangtritis subhanallah begitu indah, beru pertama kali ke pantai ^_^’. Tapi itu perjalanan terakhir di jogja, hiks..hiks,,, semoga suatu saat bisa berkunjung kesini lagi masih banyak yang ingin ku kunjungi……

***

Akhir perjalanan kami adalah bermain-main di Ancol dan Dufan, wah gak nyagka diriku begitu berani naik tornado, halilintar, hysteria dll klo gak salah 7 wahana permainan yang menyeramkan ku coba,,,Alhamdulillah gak KO di tempat klo gak bisa repot teman2 ku jadinya,,hee
Ya begitulah sedikit cerita PKL 9 hari kemarin yang akan menjadi kenangan tersendiri bagi kami, maaf ya teman2 oleh2 nya cuma cerita ini, senang kan, hee
dan Akhirnya aku sampe di Palembang 24 Januari pulang dalam keadaan KO, hee

Selasa, 25 Januari 2011

Downloader AVR


 Assalammualaikum...

Tulisan kali ini tentang mikrokontroler, mungkin dari temen2 banyak pada belum tahu apa itu mikrokontroler, sebenarnya saya juga belum ngerti,,hee..
ini requestn seseorang, langsung saya copas saja ( ^_^' ) 

Perkembangan dunia mikrokontroler sudah semakin berkembang. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya orang yang belajar menggunakan mikrokontroler. Mulai dari yang mnggunakan untuk kepentingan akademis, misalnya proyek, tugas kuliah atau tugas akhir, sampai yang menggunakan untuk kesenangan atau hobby pribadi.
Ada macam-macam jenis mikrokontroler, biasanya dikenal sebagai keluarga. Antara lain keluarga MCS-51, keluarga AVR, keluarga PIC, dan keluarga lainnya... Setiap keluarga memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kemudian untuk proses writing-nya atau sering disebut download program ke chip memerlukan tools atau rangkaian khusus, yang disebut downloader.  Di tulisan ini saya hanya akan menjelaskan tentang downloader AVR karena selama ini saya hanya memakai AVR. (Mungkin jika Allah menghendaki memberi saya rezeki berlebih, saya akan mencoba menuliskan untuk keluarga mikrokontroler yang lain, ditunggu dan dibantu ya’...^_^)
Downloader yang akan diterangkan di sini sudah cukup praktis dan murah. Dari ukurannya saja sudah kecil, kira-kira 8 x 4 cm, bahkan ada yang bisa buat lebih kecil lagi, tentunya pintar-pntar dalam mendesain boardnya. Mungkin kabelnya saja yang butuh panjang, tapi kabel yang pendek juga tidak apa-apa, yang penting kabelnya tidak putus. Downloader ini sudah memakai port USB sehingga sangat praktis dan bisa digunakan untuk mendownload program dari laptop. Tapi setiap buatan tangan pasti ada resikonya. Apa itu...? Nah, di setiap rangkaian pasti ada jalur VCC dan ground-nya untuk kebutuhan sumber daya mikrokontroler yang dipakai di dalamnya. Kalau kita ketika menyolder tidak hati-hati atau jalurnya terlalu mepet dapat dipastikan jalur VCC dan ground ini akan menyatu. Akibatnya ketika dicolokkkan ke laptop atau PC, maka laptop/ PC kesayangan kita akan keluar asap... T.T
Gimana mau tetap melanjutkan? Tentu dong... jangan takut. Resiko itu tidak untuk ditakuti, tapi untuk dihindari. Untuk menghindarinya, kita perlu banyak latihan..
Langsung saja ya.. pertama saya akan tunjukkan skematik rangkaiannya...
  
 
Untuk lebih jelas gambarnya bisa klik disini
Untuk gambar layout boardnya... klik disini

 Kemudian untuk layout peletakan komponen-komponennya...klik disini
Berikutnya saya akan tunjukkan daftar komponen yang dibutuhkan untuk membuat rangkaian downloader ini
Nama Komponen
Nilai
Resistor: R1, R2, R3, R4, R5, R6, R7
2k2, 68,68, 1k, 1k, 10k, 1k
Kapasitor: C1, C3, C4, C5
4,7 uF, 100 nF, 22 pF, 22 pF
Dioda zener: D1, D2
3,6 V, 3,6 V
Mikrokontroler
Atmega 8
Crystal
12 MHz
Led: Busy, STB, POWER
3 mm, 3 mm, 5 mm
Port female
USB
Pin header: SCK, SV1
Single lurus, single bengkok

Chip mikrokontroler Atmega 8 ini perlu diprogram terlebih dahulu agar dapat digunakan.
Kemudian untuk software yang digunakan adalah USBasp. Di dalamnya sudah terdapat panduan untuk menjalankannya.
Demikian uraian saya tentang downloader AVR. Saya mohon maaf apabila dalam menjelaskan banyak terdapat kekurangan. Tapi saya berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda yang membacanya.

Jazakumullah Khiron Katsiron...