Tak pernah ada dalam sejarah
umat ini.
yang mampu menandingi kisah wanita in
Imam An-Nasa’i, meriwayatkan kisah ini di dalam Kitabnya
“Demi Allah, orang seperti engkau tidak layak untuk ditolak, hanya saja engkau adalah orang kafir, sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta selain dari itu.”
itu adalah perkataan
Ummu Sulaim ibunda Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, salah seorang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang terkenal keilmuannya dalam masalah agama.
Bukan karena Abu Thalhah miskin bukan....bukan itu alasan Ummu Sulaim meminta mahar itu
tapi pesona
tapi dakwah
dan Islam lah
yang akhirnya mengabadikan Abu Thalhah sebagai salah satu seorang
pahlawannya...
dengan mahar yang amat mulia ISLAM.
di notes sederhana inilah
saya ingin memberikan sedikit masukan
bagi para kaum wanita
agar aspek KESHOLEHAN menjadi prioritas
dalam menerima lamaran seorang laki-laki
dan tidak terjebak dengan label
AKTIVIS DAKWAH
tapi...
tapi...
TIDAK BERUHIYAH..........
karena pernikahan indah dalam bayangmu
akan menjadi kisah kelabu
menjadi gumam dalam hati
"apa bedanya, dia dengan orang awam....
qiyamullail saja, jarang, dhuha apa
lagi.....tilawah....itu juga di ingatkan dulu...."!!
disinilah
di perlukan peran banyak pihak
untuk melihat kesholehan calon suami itu....
di butuhkan peran pengurus DKM Mesjid dekat rumahnya...
agar kita tahu, apakah dia aktif sholat berjamaah di mesjid atau tidak, minimal
shubuh dan isyanya.
di butuhkan peran Murobbi atau naqib
untuk melihat pemahaman keislamannya
untuk melihat hafalan qur'annya
di butuhkan peran tetangga samping rumahnya
untuk menilai akhlaknya sehari-hari
semua itu dalam lingkaran besar
KESHOLEHAN
agar tak ada lagi air mata
menyesal
KARENA
KELUARGA KADER DAKWAH
HARUS MENJADI CONTOH DALAM MASYARAKAT
BAGAIMANA ISLAM MEMBENTUK KELUARGA MUSLIM...
karena semua mata melihat ke kita
KESHOLEHAN
Adalah nyawa dari Mahar itu
bukan banyak jumlahnya harta dalam mahar
juga bukan mewahnya pesta pernikahan...
karena semua itu akan sia-sia
jika suami mu
hanya di bibir saja
hanya dalam tataran teori saja.....
agar kita tak melihat
angka perceraian yang makin tinggi
di negeri ini...
lebih-lebih jika Kader Dakwah
menjadi penyumbang dalam angka-angka itu
miris kita melihatnya.
keSholehan ya Ukhti....!!
Ingat itu...!!
agar senyum mu selalu mengembang.....
bersama mentari pagi yang terbit indahNYA.....
by Ustadz Hamzah
mkasih, mas akn selalu memperbaiki diri yang lemah dan mudah tergoda dengan nafsu dunia ini...
BalasHapus